Paslon No. 2 Menunjukkan Peningkatan Drastis Setelah Kasus Pembunuhan di Ketapang Laok, Kabupaten Sampang, Berdasarkan Hasil Survei Lingkar Kedai Kopi Madura

www.ekonominusantara.comǁSampang,23 November 2024-Tragedi pembunuhan yang terjadi di Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, yang mengguncang masyarakat setempat, kini turut berdampak pada dinamika politik lokal, khususnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang semakin dekat.
Setelah tragedi tersebut, banyak pihak yang mulai menyoroti tanggapan para calon pemimpin daerah terhadap masalah keamanan yang semakin meresahkan masyarakat. Paslon Nomor 2, yang selama ini dikenal dengan pendekatan yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat, tiba-tiba mengalami lonjakan signifikan dalam tingkat elektabilitasnya.
Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 02 di Pilkada Sampang 2024, H. Slamet Junaidi dan Ra Mahfudz Abdul Qodir, atau yang dikenal dengan nama JIMAD SAKTEH (Sampang Abhukteh), tercatat unggul jauh dibandingkan Paslon nomor urut 01, K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini dan H. Abdullah Hidayat (MANDAT).
Hasil survei Lingkar Kedai Kopi Madura (LKKM) menunjukkan bahwa Paslon JIMAD SAKTEH diperkirakan memperoleh suara sebesar 65,2%, sementara Paslon MANDAT hanya meraih 30,5%. Sisanya, sebanyak 3,3%, belum menentukan pilihan (golput), jika Pilkada digelar pada hari ini, sabtu (23/11/2024).
Laporan survei ini dirilis setelah insiden tragis di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, pada Minggu (17/11/2024), yang menewaskan H. Jimmy Sugito Putra, Saksi sekaligus relawan Paslon 02. Insiden tersebut disebut memengaruhi dinamika elektabilitas, meskipun dampaknya tidak signifikan.
Ketua Tim Divisi Data LO Paslon JIMAD SAKTEH, Abd Mukhlis, membenarkan keabsahan hasil survei ini. Ia menyebutkan, “Survei internal kami bahkan menunjukkan angka kemenangan lebih tinggi, yaitu 67,6% untuk Paslon 02. Ini adalah refleksi dari dukungan masyarakat di 14 kecamatan di Sampang.”
Analisis dari beberapa pengamat politik menyebutkan bahwa lonjakan elektabilitas Paslon Nomor 2 tidak bisa dipisahkan dari tragedi pembunuhan yang terjadi di Ketapang Laok. Sejak awal, Paslon Nomor 2 menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dan upaya untuk meningkatkan rasa aman di masyarakat. Mereka tidak hanya mengandalkan isu ekonomi, tetapi juga menawarkan solusi untuk menangani masalah kekerasan dan ketidakamanan yang kerap terjadi di Kabupaten Sampang.
Menurut pengamat politik lokal, H. Haryono Abdul Bari, masyarakat Sampang lebih mempertimbangkan rekam jejak serta kemampuan calon dalam membawa perubahan nyata.
“Meski isu keamanan penting, warga Sampang cenderung memilih pemimpin yang telah terbukti bekerja nyata dan menjaga stabilitas,” jelasnya.
Paslon 02 dinilai unggul berkat kinerja H. Slamet Junaidi selama lima tahun terakhir, termasuk dalam sektor pembangunan infrastruktur dan layanan publik. Sebaliknya, Paslon 01 mendapat kritik karena dinilai tidak mampu mengendalikan pendukung yang mulai memanas menjelang hari pencoblosan.
Survei LKKM dilakukan pada 15–20 November 2024 dengan melibatkan 1.200 responden dari 14 kecamatan di Sampang. Metode yang digunakan adalah wawancara langsung dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error ±2,8%.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa pasangan JIMAD SAKTEH semakin mengukuhkan posisinya sebagai pilihan utama masyarakat Sampang dalam Pilkada 2024. Namun, dinamika politik yang terus berkembang dapat memengaruhi hasil akhir pada Rabu, 27 November 2024 mendatang.