Viral Cara Sedekah Pasutri Ngaliyan Semarang, Warga Antre Cicipi Soto Gratis Setiap Selasa

www.ekonominusantara.com.ǁSemarang,17 Juni  2025-Pasutri penjual soto di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang ini mendadak viral di media sosial.

Aksi sedekah setiap Selasa ini membuat warga berbondong-bondong ke warung soto yang berada di Kawasan Silayur tersebut.

Siapapun yang datang ke warungnya dan menikmati soto pada hari itu, akan dibebaskan dari biaya alias gratis.

Di tengah tantangan hidup dan persaingan bisnis kuliner, sepasang suami-istri (pasutri) penjual soto di kawasan Silayur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang rela membagi penghasilannya untuk warga sekitar.

Setiap Selasa, warung soto mereka menyediakan layanan soto gratis, lengkap dengan gorengan dan minuman untuk siapa saja tanpa syarat.

Hal ini menarik warga dan mereka rela antre untuk mencicipi soto gratis tersebut.

Pemilik Soto Ayam Silayur Semarang, Haritsah menjelaskan, inisiatif ini berawal dari keinginan sederhana untuk bersedekah secara istiqomah.

“Sebenarnya bukan nazar, tapi kami ingin punya satu amalan yang terus-menerus.”

“Walaupun sedikit, tapi rutin,” ujarnya.

Awalnya, Haritsah mempertimbangkan pada Jumat seperti kebanyakan program ‘Jumat Berkah’.

Namun karena berbagai kesibukan dan keterbatasan tenaga, dia dan suami akhirnya memilih Selasa sebagai hari khusus untuk bersedekah.

“Selasa pertama masih sepi karena belum ada banner.”

“Tapi Selasa pekan lalu langsung penuh.”

“Bisa sampai 650 porsi soto habis dibagikan,” katanya.

Warung tersebut tidak membatasi siapa yang bisa makan gratis.

Dari ojek online, ibu rumah tangga, pegawai kantor, hingga mahasiswa, semuanya dilayani secara ramah dan setara.

“Kami tidak pilih-pilih.”

“Siapapun boleh makan.”

“Yang penting datang dan mau,” ungkapnya.

Beberapa pengunjung yang datang menggunakan mobil sempat merasa sungkan, namun akhirnya diberitahu oleh tukang parkir bahwa makanan benar-benar gratis untuk siapa pun.

“Kami sengaja pasang banner, agar orang tahu ini bukan jebakan, tapi sedekah,” tambahnya.

Haritsah telah menekuni dunia kuliner sejak sebelum pandemi, mencoba berbagai usaha mulai dari nasi lemak hingga minuman coklat.

Namun usulan warga sekitar mengarahkannya ke soto dan usaha itu akhirnya terus berkembang hingga saat ini.

Dia telah mencoba membuka usaha di berbagai tempat, namun baru kali ini merasa benar-benar bisa konsisten karena dilakoni sendiri bersama suami.

Saat hari biasa, omzet warungnya bisa fluktuatif, namun di akhir pekan bisa mencapai penjualan hingga Rp11 juta per hari.

Namun baginya, keberhasilan bukan sekadar soal uang.

“Kalau yang dicari hanya materi, pasti cepat lelah.”

“Tapi kalau niatnya ibadah, rasanya beda,” ujarnya.

Program soto gratis ini akan terus dilanjutkan setiap Selasa mulai pukul 06.30 hingga pukul 13.00.

Selain soto, warga juga bisa menikmati gorengan dan minuman secara gratis.