Aksi Heroik Damkar Pekalongan Padamkan Kebakaran di Pabrik, 3 Petugas Sesak Napas

www.ekonominusantara.com.ǁJawa Tengah,7 Juli  2025- Kebakaran terjadi di sebuah bangunan bekas sisa bahan kimia milik eks PT. Baeli yang terletak di kompleks eks PT. Dupantex, Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Senin (7/7/2025).

Peristiwa ini mengakibatkan, tiga petugas pemadam kebakaran dari Kota Pekalongan mengalami sesak napas akibat paparan asap dari bahan kimia yang terbakar.

Kapolsek Wiradesa Iptu Maman Sugiharto saat dihubungi Tribunjateng.com, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Iptu Maman mengungkapkan, bahwa kebakaran terjadi saat proses pembongkaran bangunan oleh pihak baru yang membeli aset eks PT. Dupantex.

“Dari keterangan yang kami himpun, pembongkaran dilakukan menggunakan alat las. Diduga, percikan api mengenai skat tripleks dan mengenai sisa bahan kimia di dalam bangunan, sehingga menimbulkan kobaran api.”

“Peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB,” ungkapnya.

Tim pemadam kebakaran yang datang ke lokasi, segera melakukan proses pemadaman. Namun, akibat tebalnya asap bercampur zat kimia, tiga petugas mengalami sesak napas dan langsung diberikan oksigen di lokasi. Ketiganya saat ini dalam kondisi stabil.

“Lokasi pabrik memang masuk wilayah Wiradesa, akan tetapi lokasi bangunan yang terbakar masuk wilayah Polsek Tirto, Polres Pekalongan Kota.”

“Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Polsek Tirto terkait kejadian ini,” imbuhnya.

Ketua RT 01 RW 04 Desa Karangjompo, Edi Santoso, yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut, mengatakan, bahwa bangunan tersebut sudah lama tidak digunakan sejak PT. Dupantex dan PT. Baeli menghentikan operasionalnya.

“Warga sempat panik karena asap pekat membumbung tinggi, dan bau kimia cukup menyengat,” ujarnya.

Yuda Wijaya petugas Damkar Kota Pekalongan mengatakan, api diduga berasal dari percikan las yang mengenai limbah bahan kimia yang ada di area bekas produksi.

Api berhasil dipadamkan lebih awal oleh para pekerja yang sedang berada di lokasi, sehingga tidak sempat merambat ke bagian lain bangunan. Akan tetapi, asap masih banyak sekali.

“Sehingga, tim Damkar kemudian fokus pada proses pendinginan untuk memastikan tidak ada sisa bara yang dapat memicu kebakaran ulang.

“Alhamdulillah, setelah melakukan pendinginan sekitar 30 menit dan menggunakan air sebanyak 9.000 liter, lokasi kebakaran sudah dinyatakan aman,” katanya.

Kemudian, saat melakukan pendinginan tiga petugas sempat menghirup asap tebal tersebut, sehingga membuat petugas mengalami sesak nafas, mual dan pusing.

“Saya dari tiga petugas yang menghirup asap terpapar bahan berbahaya beracun (B3). sehingga langsung diberikan oksigen oleh petugas medis.”

“Saat ini kondisi saya dan dua petugas yang lainnya sudah membaik,” ucapnya.